Firefox Mobile Cuma buat Linux dan Windows


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah proses yang panjang, Mozilla Foundation akhirnya merilis Firefox sebagai browser web untuk perangkat bergerak. Versi pertamanya resmi dirilis 29 Januari 2010.
"Ia dibangun dengan mesin browser desktop Firefox 3.6 dengan beberapa modifikasi agar optimal pada perangkat bergerak," demikian pernyataan Mozilla di situsnya. Untuk kemudahan browsing banyak halaman, hal itu tersedia fitur tab. Browser tersebut juga sudah dilengkapi tak kurang dari 40 add-on seperti AdBlock Plus, Twitter Bar, penerjemah bahasa, dan YouTube enabler.
Perangkat lunak ini gratis untuk diunduh dan digunakan. Namun, produk ini untuk sementara baru tersedia untuk perangkat tablet Nokia N900 yang menggunakan platform atau sistem operasi Linux Maemo 5.0. Selain itu, Firefox untuk Maemo ini juga bisa digunakan pada Nokia N810 dan N800 meskipun tidak direkomendasikan Mozilla.
Firefox untuk Windows Mobile juga sudah tersedia tetapi baru versi Alpha 3 untuk Samsung Omnia II, AT&T Touch Fuze, dan HTC Touch Pro. Untuk sampai versi final masih harus melalui tahap beta dan release candidate (RC) beberapa kali. Belum ada penjelasan kapan Firefox untuk Windows Mobile akan diselesaikan.
Selain kedua platform, Firefox juga berencana dirilis untuk platform Android buatan Google. Dalam situsnya, Mozilla hanya menyatakan segera, tetapi tak memastikan kapan.
Namun, pengguna perangkat genggam selain berplatform Linux dan Windows Mobile jangan harap bisa merasakan Firefox Mobile. Sejauh ini, Mozilla tak berencana mengembangkannya untuk BlackBerry, iPhone, dan Symbian. Ponsel murahan juga tak akan jadi sasaran Firefox. Namun jika hanya ingin menjajal Firefox Mobile yang dibuat dengan kode nama Fennec, maka itu bisa dilakukan di PC.

Router Ruang Angkasa Cisco Berhasil Mengorbit

Router Ruang Angkasa Cisco Berhasil Mengorbit
JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi Internet Routing in Space (IRIS) dari Cisco tidak hanya sukses diluncurkan dengan satelit Intelsat IS-14 pada 23 November 2009, namun juga berhasil mengorbit dengan baik dan digunakan di ruang angkasa dalam rangka uji coba kapabilitas jaringan. Pencapaian ini merupakan pemakaian router Internet Protocol (IP) di satelit GEO komersial untuk yang pertama kalinya.
"Pencapaian ini merupakan langkah selanjutnya dari strategi kami untuk memperluas jaringan tanpa batas ke ruang angkasa dan mendefiniskan ulang bagaimana satelit dapat mendukung komunikasi," kata Steven Boutelle, Vice President, Cisco Global Government Solutions Group dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
IRIS merupakan program pengembangan router IP yang tahan radiasi untuk digunakan di satelit dan pesawat ruang angkasa lainnya. IRIS menawarkan beberapa kelebihan dibanding dengan teknologi satelit konvensional. IRIS dapat menyalurkan data ke lebih dari satu penerima secara langsung, tanpa harus melalui beberapa hop teleport sehingga dapat mengurangi keterlambatan pengiriman data serta meningkatkan penggunaan transponder. Piranti lunak yang terdapat pada router Cisco serta modem onboard dapat di-upgrade ketika berada di orbit, sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan pengembalian investasi.
Dengan memanfaatkan kemampuan IRIS, pengguna akan mendapatkan pengalaman jaringan mobile yang sebenarnya. Kemampuan yang diusung IRIS akan mendukung layanan jaringan untuk komunikasi suara, video, dan data, selain itu juga membantu instansi pemerintah, militer serta pihak terkait lainnya untuk dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan Internet Protocol dan perangkat yang telah ada.
Program IRIS merupakan bagian dari Department of Defense Joint Capability Technology Demonstration (JCTD) yang dikelola oleh Cisco dan Intelsat General Corp. IRIS akan mulai ditawarkan secara komersial setelah tiga bulan berakhirnya JCTD pada bulan April 2010.

Astra Sedaya Bidik Pembiayaan Rp 13,5 Triliun di 2010

PT Astra Sedaya Finance (ASF), anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor tahun 2010 meningkat 12,5% menjadi Rp 13,5 triliun dari tahun 2009 sebesar Rp 12 triliun. Dengan tingkat suku bunga yang relatif stabil sampai kuartal I ini, perseroan berharap ekspansi pembiayaan dapat terpenuhi  sesuai target.
Demikian disampaikan Presiden Direktur ASF Djony Bunarto Tjandro seusai paparan publik di hotel Shangri-La Jakarta Rabu (3/2/2010).
"Tahun 2009 pembiayaan kita 93 ribu unit, dengan total Rp 12 triliun," katanya.
Ia mengatakan, target keseluruhan kredit kendaraan motor Astra Credit Companies (ACC) mencapai Rp 16 triliun di 2010 yang merupakan konsolidasi dari pembiayaan yang dikucurkan anak-anak usahanya, PT Astra Auto Finance (AAF), PT Pratama Sedaya Finance (PSF), PT Staco Estika Sedaya Finance (SESF), PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF), plus ASF, pembiayaan kredit kendaraan dipatok Rp 16 triliun di tahun 2010.
"Tahun 2009, untuk ACC kita mencatat Rp 14,2 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan prediksi tingkat suku bunga  tetap  sampai kuartal I 2010, menjadi pemicu pertumbuhan pembiayaan kendaraan tahun ini. Meskipun ada kekhawatiran akan naiknya suku bunga, dengan meningkatnya inflasi pada pertengahan tahun.
"Kuartal I akan steady dengan acuan suku bunga juga yang masih flat. Namun suku bunga bukan lagi salah satu faktor, meskipun jadi pertimbangan. Ada faktor lain," papar Presiden Komisaris ASF Gunawan Geniusahardja.
Lanjutnya, "Kami juga akan menaikkan bunga, jika terjadi perubahan. Ke depan, kita lihat kompetensinya," tambahnya.
Menurut Djony, perseroan juga akan tetap  melakukan diversifikasi pembiayaan di tahun 2010. Tidak hanya mengandalkan pinjaman perbankan. Setelah penerbitan obligasi XI sebesar Rp 1 triliun, ASF juga siap meluncurkan Medium Term Notes (MTN). Namun sayang, dia belum dapat menjelaskan secara rinci, terkait penerbitan MTN ini.
"MTN kan pernah kami terbitkan. Ke depan akan ada MTN, tapi kita lihat perkembangannya. Yang pasti diversifikasi terus dilakukan, untuk menjaga portofolio mix bagi perseroan," ucapnya.
Terkait kemungkinan  upsize atas obligasi yang diterbitkan ASF, ia menyatakan kemungkinan itu tetap ada. Namun kepastiannya harus menunggu periode book building berakhir.
"Yang pasti saat ini Rp 1 triliun. Jika ada upsize, tentu akan lihat book building dulu," kata Director Head of Invesment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman.
Minat investor akan obligasi diprediksi meningkat, dengan selalu adanya permintaan atau financing.
"Permintaan selalu ada di tiap bulan. Akan ada investor yang switching dan beralih dari deposito ke obligasi. Inflasi 2010 akan tinggi, dengan demikian persepsinya adalah tingkat kupon juga akan naik," imbuh Gunawan.

Template by : kendhin ariyfriends.blogspot.com