Astra Sedaya Bidik Pembiayaan Rp 13,5 Triliun di 2010

PT Astra Sedaya Finance (ASF), anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor tahun 2010 meningkat 12,5% menjadi Rp 13,5 triliun dari tahun 2009 sebesar Rp 12 triliun. Dengan tingkat suku bunga yang relatif stabil sampai kuartal I ini, perseroan berharap ekspansi pembiayaan dapat terpenuhi  sesuai target.
Demikian disampaikan Presiden Direktur ASF Djony Bunarto Tjandro seusai paparan publik di hotel Shangri-La Jakarta Rabu (3/2/2010).
"Tahun 2009 pembiayaan kita 93 ribu unit, dengan total Rp 12 triliun," katanya.
Ia mengatakan, target keseluruhan kredit kendaraan motor Astra Credit Companies (ACC) mencapai Rp 16 triliun di 2010 yang merupakan konsolidasi dari pembiayaan yang dikucurkan anak-anak usahanya, PT Astra Auto Finance (AAF), PT Pratama Sedaya Finance (PSF), PT Staco Estika Sedaya Finance (SESF), PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF), plus ASF, pembiayaan kredit kendaraan dipatok Rp 16 triliun di tahun 2010.
"Tahun 2009, untuk ACC kita mencatat Rp 14,2 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan prediksi tingkat suku bunga  tetap  sampai kuartal I 2010, menjadi pemicu pertumbuhan pembiayaan kendaraan tahun ini. Meskipun ada kekhawatiran akan naiknya suku bunga, dengan meningkatnya inflasi pada pertengahan tahun.
"Kuartal I akan steady dengan acuan suku bunga juga yang masih flat. Namun suku bunga bukan lagi salah satu faktor, meskipun jadi pertimbangan. Ada faktor lain," papar Presiden Komisaris ASF Gunawan Geniusahardja.
Lanjutnya, "Kami juga akan menaikkan bunga, jika terjadi perubahan. Ke depan, kita lihat kompetensinya," tambahnya.
Menurut Djony, perseroan juga akan tetap  melakukan diversifikasi pembiayaan di tahun 2010. Tidak hanya mengandalkan pinjaman perbankan. Setelah penerbitan obligasi XI sebesar Rp 1 triliun, ASF juga siap meluncurkan Medium Term Notes (MTN). Namun sayang, dia belum dapat menjelaskan secara rinci, terkait penerbitan MTN ini.
"MTN kan pernah kami terbitkan. Ke depan akan ada MTN, tapi kita lihat perkembangannya. Yang pasti diversifikasi terus dilakukan, untuk menjaga portofolio mix bagi perseroan," ucapnya.
Terkait kemungkinan  upsize atas obligasi yang diterbitkan ASF, ia menyatakan kemungkinan itu tetap ada. Namun kepastiannya harus menunggu periode book building berakhir.
"Yang pasti saat ini Rp 1 triliun. Jika ada upsize, tentu akan lihat book building dulu," kata Director Head of Invesment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman.
Minat investor akan obligasi diprediksi meningkat, dengan selalu adanya permintaan atau financing.
"Permintaan selalu ada di tiap bulan. Akan ada investor yang switching dan beralih dari deposito ke obligasi. Inflasi 2010 akan tinggi, dengan demikian persepsinya adalah tingkat kupon juga akan naik," imbuh Gunawan.

Template by : kendhin ariyfriends.blogspot.com